Ternyata ia nasabah Istimewa, di balik tampilannya yang sederhana, berpakaian seadanya, dan beralas kaki sandal kulit, ia disiplin memenuhi kewajiban. Melunasi utang pada waktunya.
Namanya Sutarno. Sopir metromini yang kemudian merintis usaha.
Metromini adalah salah satu moda transportasi umum di Jakarta. Pada zamannya bus tanggung ini menjadi favorit warga dalam mobilitas.
Sutarno datang dari kampung menjadi sopir metromini. Bekerja untuk kakaknya yang memiliki beberapa angkutan berwarna oranye tersebut.
Sekian tahun menjadi sopir, pria bersahaja itu memberanikan diri menjadi pengusaha angkutan. Membeli unit metromini bekas berikut trayeknya dengan modal pinjaman dari kakaknya.
Metromini terbanyak yang dimiliki adalah bus tanggung rute Lebak Bulus - Blok M.
Satu saat jumlahnya mencapai belasan unit. Sutarno membutuhkan pool untuk menyimpan kendaraan sekaligus bengkel perawatan.
Kolega di back office memperkenalkan Sutarno ke saya untuk diusulkan sebagai nasabah kredit.
Tahun 1990, saya beruntung diterima bekerja di satu bank swasta nasional. Kemudian perjalanan karier mengantar saya ke posisi officer bagian kredit retail.
Awalnya saya meragukan Sutarno dengan penampilannya yang sangat biasa. Terlalu bersahaja untuk menjadi nasabah bank, menurut saya.