Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Bukan Kelompok Kemiskinan Ekstrem, tapi Hidupnya Tak Mudah

Diperbarui: 28 November 2023   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat tinggal sekaligus lapak usaha 3X3,5 m2 (dokumen pribadi)

Ibu paruh baya dan anak lelakinya itu tinggal di ruangan berukuran kira-kira 3 X 3,5 meter persegi. Mengontrak Rp500 ribu per bulan.

Ah, sebetulnya bukan "ruangan" serupa rumah petakan atau kamar kos. Bukan.

Ia merupakan bagian teras rumah berbentuk L dengan lebar bagian depan sekitar 3 meter. Hunian kosong yang hendak dijual, tetapi tidak laku-laku. Ditawarkan untuk dirental, tidak ada peminat juga.

Daripada terlantar, pemilik rumah akhirnya menyewakan sebagian. Tentu dengan harga murah.

Ruangan itu merupakan teras. Di belakang adalah dinding triplek yang menutupi bagian muka rumah. Kiri kanan adalah tembok pembatas dengan rumah tetangga. Di depan berdiri pagar besi kupu-kupu.

Bagian menghadap jalan kemudian dimanfaatkan oleh penyewa sebagai lapak. Menjual gorengan dan penganan populer lainnya.

Sedikit ke belakang terletak kompor dan peralatan masak. Ke belakang lagi terdapat kulkas, rak, kipas angin, dan kasur menggeletak di lantai yang dibatasi tirai.

Tempat usaha sekaligus hunian dengan kondisi terbatas.

Dinginnya malam hanya ditutup dengan tirai kain dan selimut. Jika matahari sudah ke peraduan, pagar besi ditutup dengan karpet. Menghalangi pandangan. Tidak angin malam.

Tersedia listrik di kontrakan tersebut. Ada lampu. Ada energi untuk menggerakkan mesin lemari pendingin dan mengisi baterai telepon genggam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline