Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Sisi Gelap dari Penjualan Jamu yang Harus Ditertibkan

Diperbarui: 13 Juni 2023   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aparat melakukan razia miras di toko jamu di kawasan Pejaten Barat, Rabu (24/7/2019)(KOMPAS.com -Walda Marison)

Minuman tradisional berbahan alami sejatinya baik untuk kesehatan, bila teratur mengonsumsinya. Di balik segala kebaikannya, penjualan jamu pada Sebagian praktiknya memiliki sisi gelap.

Seperti apa?

Katanya kini jamu menjadi tren. Jamu kekinian dengan pilihan minuman jahe latte, serai jeruk nipis, serai telang, empon-empon, dan sebagainya.

Dikemas dalam botol atau disajikan ala coffee shop. Diracik dengan teknik manual brew juga dibuat seperti mocktail.

Keren deh. Tidak ada kesan dan cita rasa bahwa jamu itu pahit, menurut yang sudah merasakan.

Saya belum pernah mencobanya, sehingga tidak bisa cerita banyak tentang jamu kekinian. Saya terbiasa minum jamu racikan tradisional dari bahan segar.

Almarhumah ibu saya kerap membuat jamu kunyit asam, jamu daun-daunan, pahitan, temu lawak, hingga beras kencur.

Sekarang lebih banyak membeli jamu semacam itu, daripada meracik sendiri. Paling banter meramu jahe atau kapulaga ke dalam kopi hitam.

Jadi, saya belum sempat menjajal jamu kekinian yang diseduh dengan cara-cara modern. Yang konon dapat dinikmati dalam suasana cozy di kafe.

Mungkin suatu saat saya akan mencobanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline