Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Tren Sepeda Listrik dan Aturan Penggunaannya

Diperbarui: 9 Agustus 2023   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak dan sepeda listrik (dokumen pribadi)

Selepas magrib terdengar tangis di tikungan depan rumah. Seorang anak perempuan usia kelas 5 atau 6 SD terjatuh dari sepeda listrik.

Belakangan ramai anak-anak menaiki sepeda listrik mengelilingi lingkungan. 

Ternyata ada penyewaan sepeda listrik di sekitar permukiman. Membaca papan nama terpasang pada spark board tail, usaha tersebut dikelola oleh perorangan.

Terinformasi, untuk pemakaian satu jam dikenakan biaya Rp15 ribu. Saya belum tahu mekanismenya. 

Boleh jadi penyewaan itu mengikuti jejak usaha serupa sebelumnya.

Sekian bulan lalu, terlihat beberapa sepeda listrik warna ungu parkir pada tempat tertentu di Kota Bogor. Sebuah perusahaan menyewakannya seharga Rp12 ribu untuk 15 menit melalui aplikasi khusus (sumber).

Bisa juga, penyewaan sepeda listrik di permukiman memanfaatkan momentum: mumpung lagi tren.

Terutama pada hari libur, pengguna sepeda listrik berseliweran dari pagi hingga malam. Baru reda bakda Isya. 

Senang sekaligus khawatir melihat kegembiraan anak-anak di atas sepeda listrik. Mereka berkendara cepat, kadang sembrono tanpa perhitungan. 

Pengguna yang berusia rata-rata 12 tahun mestinya mahir mengendarai kereta angin, termasuk sepeda berpenggerak dinamo. Namun peristiwa jatuhnya anak perempuan dari sepeda listrik adalah satu contoh kecerobohan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline