Tidak sekadar menikmati gurihnya begitu saja, tetapi ada cara agar bakso favorit mengenyangkan dan menyenangkan. Begini trik versi saya.
Hari pertama Idulfitri. Belum waktunya lohor pembeli mengular di warung dan sekitar gerobak bakso. Tidak jadi soal apakah itu penjual kawakan atau dadakan yang memanfaatkan momentum lebaran.
Pembeli sabar menanti pesanan tiba, meski saya percaya masih ada hidangan lebaran yang enak-enak di rumah mereka.
Masing-masing pengantre dan penikmat memiliki alasan sendiri yang tidak perlu diterangkan lagi, mengapa mereka memburu bakso.
Satu kerabat berkilah, "pengen yang seger-seger!"
Kangen dengan makanan berkuah encer menyegarkan membuat jajanan populer ini menjadi favorit kala lebaran.
Bola-bola itu menjadi penganan bagi banyak orang pada setiap kesempatan. Dibentuk dari campuran daging giling segar, tepung, bumbu-bumbu, dan pecahan es batu yang diaduk rata.
Tidak hanya dari daging sapi. Ayam, udang, dan ikan juga bisa menjadi bahan bakso. Bahkan ada yang hanya menggunakan tepung sagu dan bumbu atau disebut bakso aci.
Ada beragam bakso favorit Nusantara. Bakso Malang, bakso Wonogiri, cuanki, bakso gepeng, bakso kotak, dan lain-lain.
Bisa jadi tiap-tiap daerah memiliki bakso dengan ciri khas sendiri. Seperti di Bangkalan, bakso diracik bersama soun dan kecap. Gurih yang sedikit manis.