Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

6 Area Kerusakan Mesin Jika Motor Menggunakan Knalpot Racing

Diperbarui: 24 Maret 2023   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar sepeda motor dengan knalpot racing (Dok. Motosaigon.vn) diambil melalui Kompas.com

Selain mengganggu lingkungan dan melanggar hukum, memakai knalpot racing mengakibatkan mesin sepeda motor cepat rusak di bagian ini. Perbaikannya butuh banyak biaya.

Awal Ramadan ditetapkan hari Kamis 23/03/2023. Berarti, malam sebelumnya merupakan kegiatan salat tarawih pertama. Pada malam itulah kisah yang bikin galau dimulai.

Masjid terisi penuh. Jamaah mengikuti salat isya hingga tarawih dan witir. Beberapa tetap tinggal demi melantunkan ayat-ayat suci. Sisanya pulang, tidur lebih cepat atau melakukan rutinitas lain.

Anak-anak sejenak bermain-main di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Mumpung besok libur.

Lebih larut, remaja menuntun sepeda motor tanpa menghidupkannya. Di luar gang yang jauh dari lingkungan barulah mereka menyalakan motor. Alamak!

Suaranya bising. Lebih memekakkan telinga ketika mereka menarik hand grip. Mesin berteriak. Motor berakselerasi. Bolak-balik kayak setrikaan.

Tidak satu, tapi ada tiga sampai empat sepeda motor berknalpot bising (brong) saling adu cepat. Suaranya menyebabkan mata sulit terpejam. Bikin pikiran kacau. Hati jadi galau.

Kecuali bagi pengguna, suara knalpot bising dapat membuat pening kepala pendengar. Polusi suara terjadi pada malam orang ber-tadarus atau beristirahat menyongsong sahur.

Sesungguhnya tipe saluran pembuangan sisa pembakaran mesin tersebut dirancang untuk tujuan balap. Dengan tanpa penyekat suara dan peredam, maka knalpot racing lebih cepat mengalirkan sisa gas buang.

Tiadanya hambatan (tekanan balik) dapat meningkatkan pembakaran serta putaran mesin. Selanjutnya ia membuat tenaga motor meningkat. Tarikan terasa enteng. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline