Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Berinvestasi di Usaha Milik Teman

Diperbarui: 7 Februari 2023   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar teman baik menawarkan investasi oleh Tumisu dari Pixabay

Teman baik minta kita agar menanam modal di usahanya. Dengan janji keuntungan menggiurkan. Mau menolak, tapi segan. Menyanggupi, khawatir risikonya. Dilematik. Bagaimana menghadapinya?

Keluar dari ruang sejuk Nganumart, seorang pria berbadan subur menyapa. Akrab. 

Saya gagal menemukan serpihan ingatan yang tercecer entah di mana, kendati telah mengaduk-aduk ruang di dalam kepala.

"Tidak ingat juga? Saya, Har (nama disamarkan). Tinggal dekat sini."

Ibarat air es disiramkan ke besi membara, memori serta-merta bangkit. Ia tinggal hanya lima ratus meter dari rumah saya. Saya ingat, seperempat abad lalu bertemu di kantornya.

Selama itu pula Har sengaja tidak muncul di khalayak. Maka dari itu saya tidak pernah berjumpa. Pernah ding sekali melihatnya dari kejauhan. Menggunakan pakaian tertutup. Bergerak terburu-buru.

Mengapa mesti sembunyi-sembunyi?

Satu ketika pada tahun 1995 di halaman rumahnya terlihat beberapa sedan bagus. Bukan kendaraan tamu.

Sebelumnya saya mengerti keadaan Har tidak demikian. Memakai satu VW Combi (It's not a car! It's a Volkswagen) bergantian dengan adiknya.

Di satu kesempatan lain, saya diundang ke kantornya. Ternyata Har membuka usaha perdagangan dengan pembeli dari luar negeri. Belum terlalu lama beroperasi, namun telah berkembang pesat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline