Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

OTT Tidak Bagus

Diperbarui: 21 Desember 2022   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi petugas melakukan OTT oleh Shutterbug75 dari pixabay.com

Tiga mobil hitam melesat menembus kelam. Karet-karet berdecit. Menggesek aspal ketika lengan sopir mematahkan setir ke kiri.

Tidak jauh dari tikungan tajam, pengemudi mengangkat kaki kanan. Telapak kaki kiri menekan sedikit demi sedikit pedal rem. Laju kendaraan berkurang.

Moncong mobil mengarah ke sebuah rumah.

"Tumben gerbang tidak ditutup. Ke mana para penjaga .....?"

Keheranan itu terpotong. Tiba-tiba dari depan sebuah mobil pelat merah --yang tidak sempat diingat angkanya-- menyembul. Meraung. Meninggalkan halaman. Melindas jalan. Ditelan gelap.

Tiga mobil tidak begitu mengindahkan ketergesa-gesaan tersebut. Para penumpang menyiapkan berkas dan peralatan lalu memusatkan perhatian kepada rumah dituju.

Sepuluh atau dua belas orang bergegas turun. Sebagian yang mengenakan topeng dengan senjata sigap mengawal rombongan.

Cahaya berhamburan dari dalam. Pintu mahoni terbuka lebar. Tidak perlu mengetuk, menekan tombol di kusen, atau bahkan mendobraknya.

Setelah mengucapkan salam, rombongan tegap memasuki rumah. Tiada siapa-siapa menyambut di ruang tamu.

Masuk lebih dalam ke ruang tengah mereka terperanjat. Menjumpai penghuni rumah --bapak, ibu, anak, dan ART---terikat pada kedua tangan dan kakinya. Pada mulut-mulut melekat lakban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline