Sebentar lagi pembukaan Piala Dunia 2022. Dilanjutkan dengan pertandingan antara Qatar versus Equador di Stadium Al Bayt Al Khor.
Menjelang itu muncul kontroversi terkait larangan penjualan bir dari batas stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar.
Tadinya salah satu sponsor Piala Dunia, Budweiser, memiliki hak eksklusif menjual bir di perimeter stadion, tiga jam sebelum dan satu jam setelah tiap pertandingan.
Kebijakan pelarangan menuai kritik, terutama dari suporter yang berasal dari negara-negara di Eropa. Mereka terbiasa minum bir sambil menonton pertandingan.
***
Saat mengelola restoran, bir menjadi andalan, meliputi lebih dari setengah penjualan beverages. Sementara, penjualan minuman (non-alkohol dan alkohol berizin resmi) itu mengambil porsi 60-70% dari total omzet.
Pencapaian yang kemudian disokong oleh sponsor eksklusif dari distributor utama sebuah perusahaan bir.
Sponsor eksklusif maksudnya adalah hanya produk itu yang boleh berpromosi di tempat tersebut. Misalnya, menaruh neon sign di billboard nama kafe; menempelkan promotion tools pada dinding; product branding kepada tamu. Tidak ada produk sejenis yang boleh beriklan di area kafe tersebut.
Ruangan dingin berkat pengatur suhu ruangan berperan dalam menciptakan rasa nyaman kepada pengunjung, yang lantas berpengaruh terhadap konsumsi bir.
Selain itu, momentum keramaian tertentu seperti Piala Dunia turut meningkatkan penjualan beverages, utamanya bir.