Tiga anggota ormas mengintimidasi para pekerja dan memaksa agar proyek dihentikan, sebelum uang "keamanan" senilai Rp 22 juta diselesaikan.
Selanjutnya, polisi menangkap para pelaku yang diduga memeras pelaksana proyek renovasi Jembatan Dadap, Kosambi, Tangerang (kompas.com).
Pada masa lalu, beberapa kali saya mengalami hal serupa. Sebagian besar pengalaman adalah mengerjakan proyek konstruksi milik pemerintah.
Ada Gula Ada Semut.
Ormas tertentu mendatangi lokasi proyek, meminta sejumlah uang dengan pemaksaan dan ancaman. Halus maupun terang-terangan.
Cara paling lembut adalah dengan menyodorkan proposal yang mencantumkan dana dibutuhkan, misalnya untuk membiayai bangunan sekretariat. Patut diduga, rencana pembangunan tersebut fiktif belaka. Itu termasuk ringan.
Anggota ormas tertentu (tidak semua) datang dengan seragam menakutkan menekan pelaksana proyek untuk meloloskan permintaan. Bila tidak memenuhi, ada ancaman gangguan di kemudian hari pada proyek atau pekerja.
Ada juga anggota ormas tertentu datang dengan sempoyongan ngomong tidak jelas.
Nah orang di bawah pengaruh alkohol biasanya tidak berpikir normal. Cenderung emosional, namun mudah ditumbangkan.
Berikutnya, anggota ormas mengajukan kelompoknya sebagai koordinator keamanan proyek.
Untuk itu mereka meminta gaji bulanan bagi seluruh anggota yang menjadi penjaga. Selain meminta jatah atas truk yang mengirim material.