Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Ini Cara Cerdas Berlalu Lintas, Bukan Hanya Mahir Mengemudi

Diperbarui: 4 November 2022   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mobil rally oleh undiscoveredcountry75 dari pixabay.com

Jalan lurus untuk mobil berkecepatan tinggi, tikungan bagi pengemudi cekatan -- Colin McRae

Terkadang saya merasa sebagai pembalap. Jempolan melibas tikungan. Selap-selip meliuk kencang di antara pengguna jalan lain.

Satu perasaan jemawa di atas kendaraan bermotor, baik ketika punya SIM ataupun tidak.

Terakhir ikut tes untuk mendapatkan SIM pada tahun 2008, karena masa berlaku jenis Surat Izin Mengemudi A dan C lupa diperpanjang. Telat setahun.

Diketahui, SIM A untuk pengemudi mobil perseorangan dengan bobot tidak lebih dari 3,5 ton. Sedangkan, SIM C diperuntukkan bagi pengemudi sepeda motor bermesin maksimal 250 CC (sumber).

Lupa kalau sudah kadaluwarsa, bisa jadi karena SIM sebelumnya diperoleh secara gratis (baca: Mendapatkan SIM dengan Cepat dan Gratis).

Kendati tanpa SIM, tetap saja saya mengemudikan mobil atau motor dengan ugal-ugalan. Menganggap selap-selip dan menghindari pemeriksaan petugas adalah kemampuan keren.

Saya melatih keterampilan mengendarai sepeda motor sejak kelas 6 SD. Belajar mengemudikan mobil dari kelas 2 SMP.

Kemahiran mengemudi mobil tersebut satu ketika diuji di sirkuit Sentul. Juga menjajal keterampilan mengendalikan setang motor menggaruk tanah.

Pengalaman demi pengalaman kemudian membentuk keahlian mengemudikan kendaraan bermotor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline