Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Memilih dan Memilah Sampah, Berkah bagi Sesama

Diperbarui: 25 Agustus 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita Pemulung di depan bak sampah (dokumen pribadi)

Mengingat masih banyak orang-orang mengais sampah semacam wanita di atas, alangkah baiknya kita mulai mengindahkan kepentingan mereka. Caranya?

Belum jauh meninggalkan pagar rumah, seorang pedagang keliling menyalip. Pundaknya memikul kontainer transparan berisi kue. Tinggal separuh. Atau masih setengah?

Belum sempat kabel-kabel di dalam kepala sempat menyimpulkan sesuatu, alam bawah sadar menyuruh bibir bergerak.

"Kue ...!"

Mamang penjual membuka tutup, di dalam kotak plastik ada banyak donat dan onde-onde.

"Sekarang jualan tambah sepi. Jam segini baru laku setengahnya."

Satu donat topping krim gula, satu donat isi cokelat, dan satu onde-onde dibungkus. Sejenak melupakan saran dokter agar mengurangi makan penganan dari tepung terigu dan gorengan.

Entah dorongan dari mana saya membelinya. Barangkali sesekali makan gorengan tidak apa-apa. Moga-moga "sesekali" ini tidak tiap hari.

Bak sampah sudah kosong (dokumen pribadi)

Melewati bak sampah sudah kosong, tampak seorang ibu sedang mengais-ngais bungkusan keresek baru dibuang warga. Saya sejenak berhenti demi mendengar celetukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline