Hari ini tidak menulis. Tiada satu juga gagasan melintas di benak. Diketahui, ide adalah embrio dari lahirnya sebuah karya tulis.
Tiada buah pikiran, takada buah pena.
Lha apa kaitannya dengan foto semangkuk mi ayam dalam ilustrasi di atas?
Oh itu. Gambar tersebut adalah perekaman yang dilakukan kemarin siang.
Rencananya hendak mengulas tentang kenaikan harga pangan internasional akibat perang Rusia Ukraina yang tak berkesudahan.
Seperti kita pahami, mi ayam terbuat dari tepung terigu. Terigu berawal dari gandum yang sepenuhnya diimpor.
Siap-siap saja kita menghadapi kenaikan harga gandum. Harga mi ayam, roti, penganan berbahan terigu bakal naik. Begitu.
Eh, kelanjutannya mampet. Skip saja.
Mau mengulas mengenai tampilan, rasa, dan ragam penyajiannya sepertinya sudah pernah. Ya sudah, turuti saja kehendak mi ayam untuk menjelajah pencernaan.
Sebetulnya di dalam galeri terdapat beberapa rekaman dua dimensi yang belum diulas. Ada foto singkong, tumpukan pisang, rimpang di pasar, kucing.