Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Mendag Bagikan Minyak Goreng Gratis sambil Kampanye, Etiskah?

Diperbarui: 13 Juli 2022   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zulkifli Hasan membagikan minyak goreng murah sambil kampanye di Lampung, Sabtu (9/7/2022) [foto dari kompas.com]

Belum lama diluncurkan, Zulkifli Hasan membagikan Minyakita kepada ibu-ibu. Warga RI mengenalnya sebagai Menteri Perdagangan baru dilantik.  Kampanye?

Dalam acara PAN-Sar Murah di Telukbetung, Lampung, Sabtu (9/7/2022), Menteri Perdagangan membagikan Minyakita dengan harga jual Rp 10.000 untuk 2 liter. Diketahui, harga resmi Minyakita Rp 14.000 per liter, dengan maksimal pembelian 10 liter per hari untuk satu NIK.

Namun kemudian minyak goreng curah dalam kemasan tersebut digratiskan.

Pada kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan mengajak peserta yang hadir untuk memilih Futri Zulya Savitri, dalam pemilu legislatif mendatang. Diketahui, Futri merupakan putri kandung dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional, yang juga calon anggota legislatif PAN daerah pemilihan Lampung I.

Perilaku Zulkifli Hasan dalam acara tersebut menuai reaksi negatif dari mulai anggota legislatif, akademisi, hingga pengamat politik. Maka Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi segera menyatakan, acara PAN-Sar merupakan kegiatan partai, bukan acara pemerintah. Minyakita bukan digratiskan, tetapi dibeli.

Iya betul! Memang dibeli oleh Futri. Tapi kemudian Zulkifli Hasan membagikannya secara cuma-cuma kepada kaum ibu yang hadir, dengan pesan agar memilih Futri dalam pemilihan legislatif mendatang.

Konflik Kepentingan

Kendati tidak menggunakan fasilitas negara, beberapa pengamat menilai bahwa kegiatan Zulkifli Hasan sarat dengan konflik kepentingan.

  1. Jabatan Menteri Perdagangan saat ini melekat dengan Zulkifli Hasan, meskipun ketika itu ia bertindak sebagai Ketua Umum PAN.
  2. Pemberian minyak goreng gratis disertai ajakan untuk memilih putrinya bisa dianggap politik uang.
  3. Mendahulukan kepentingan pribadi (berkampanye untuk anaknya) daripada kepentingan orang banyak, yaitu mengatasi kisruh minyak goreng.
  4. Boleh dibilang, tindakannya tidak selaras dengan kaidah umum perilaku sebagai pejabat publik. Tidak etis.

Teguran Presiden 

Joko Widodo menyentil para menterinya untuk fokus melaksanakan tugas dan pekerjaan masing-masing. Saat ini tugas penting seorang Menteri Perdagangan adalah menstabilkan harga eceran dan suplai minyak goreng di kisaran harga Rp 14.000 per liter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline