Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Hemat Energi Selagi Menunggu Solusi Atasi Krisis

Diperbarui: 6 Juli 2022   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi krisis minyak bumi oleh ResoneTIC dari pixabay.com

Krisis pasokan gas, Badan Jaringan Federal Jerman meminta warga agar hemat energi. Bisa jadi pasokan air panas untuk rumah tangga akan dikurangi.

Berita di atas dapat dilihat di Kompas.id, Minggu (3/7/2022), "Dampak Krisis Energi, Jerman Akan Menjatah Air Panas untuk Rumah Tangga".

Seruan disampaikan setelah Rusia mengurangi pasokan gas ke Jerman, Italia, Austria, Ceko, dan Slovakia permulaan bulan ini. Kekhawatiran terbesar, Rusia menghentikan suplai gas menjelang musim dingin tiba.

Kita mengetahui bahwa warga negara empat musim memerlukan air panas dan udara hangat, menghadapi turunnya salju. Pengurangan gas memunculkan persoalan serius.

Konflik Rusia-Ukraina dengan segala dimensinya telah membuat kekacauan dalam suplai pangan dan energi.

Harga sejumlah komoditas pangan dunia merangkak naik. Harga komoditas energi juga melonjak. Minyak Brent kembali tingkat harga US$ 100 per barel.

Berimbas pula kepada kenaikan harga Indonesian Crude Price (ICP). Asumsi harga minyak berubah, dari US$ 65 per barel kini mencapai US$ 120 per barel.

Dengan itu pemerintah RI menambah subsidi energi sejumlah Rp 380 triliun pada tahun ini. Tujuannya menjaga agar harga BBM, LPG 3 kg, dan listrik di bawah 3000 VA tidak naik (sumber).

Subsidi Seharusnya Tepat Sasaran

Berkaitan dengan BBM subsidi 2022 di atas, PT Pertamina (Persero) melakukan pembatasan agar tepat segmentasi dan tepat kuota. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline