Lho, apa hubungan antara citra tubuh dengan nyetir?
Sesungguhnya, body image adalah citra tubuh yang diberikan oleh seseorang terhadap kondisi penampilan maupun fisiknya sendiri. Berkorelasi dengan kesehatan mental seseorang (selengkapnya dapat dibaca di sini).
Tidak begitu! Body image dalam pengertian ini adalah pengenalan terhadap bentuk dan dimensi kendaraan yang seharusnya diketahui oleh pengemudi ketika menjalankan sebuah kendaraan yang jauh lebih besar dari tubuhnya. Tanpa itu, bisa-bisa jalannya mobil kaku merintangi pengguna jalan lain, bahkan dapat menjadi penyebab kecelakaan.
Ia merupakan elemen penting dari pelatihan feeling mengemudi dalam rangka menjaga jarak aman, menghitung jangkauan mobil di depan, samping, dan belakang.
Khusus perihal seluk-beluk feeling dalam mengemudi ini dijelaskan secara apik oleh Kompasianer Meirri Alfianto di: Belajar Nyetir Pakai Mobil Manual atau Matic?
***
Saya pertama kali “nyolong belajar” mengemudi pada saat kelas dua atau tiga SMP. Ayah kerap dinas ke luar kota, maka mobil sering kedinginan di garasi. Pada kesempatan tersebut, saya belajar menghidupkan, memundurkan kendaraan untuk dicuci, lalu dimajukan lagi masuk garasi.
Tahap awal hanya bisa mengemudi lurus-lurus saja. Dari itu belajar mengenal fungsi pedal gas, rem, dan kopling. Land Rover keluaran tahun 1970 memang masih bertransmisi manual dan tidak dilengkapi dengan power steering.
Waktu itu, power steering, transmisi otomatis, dan AC hanya dipasang pada mobil sedan-sedan mewah sekelas: Mercedes, Volvo.
Setelah lumayan lancar, barulah saya mulai mengeluarkan mobil melewati gerbang, lalu belok menuju jalan sekitar. Melalui tahap-tahap melancarkan itu, akhirnya saya berani mengantarkan Ibu ke pasar.
Dari situlah akhirnya Ayah saya tahu, bahwa saya kerap nyolong-nyolong belajar mengemudi mobil.