Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Doclang, Jajanan Keliling yang Kian Menghilang

Diperbarui: 9 April 2021   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mang Penjual Doclang (dokumen pribadi)

Saat ini, pedagang pikulan yang berkeliling menjajakan penganan rakyat kian lama kian menghilang.

Sekian dekade lalu, masih ditemukan penjaja keliling membawa: soto mi, soto kuning, laksa, doclang, dan makanan khas kota Bogor lainnya. Sebagaimana jajanan keliling, makanan tradisional tersebut umumnya berharga terjangkau.

Namun keberadaan pedagang keliling itu pada saat sekarang lumayan sulit diidentifikasi, terutama di daerah perkotaan. Barangkali terpinggirkan atau tersingkirkan oleh jajanan kekinian.

Namun makanan tradisional itu tidaklah lenyap begitu saja, mereka berpindah --move on, kata anak zaman now-- ke ruko atau food court. Doclang legendaris mangkal di tempat-tempat strategis, semisal Jembatan Merah Bogor. Sedangkan yang bertahan ngider sudah semakin sulit ditemukan.

Saat berjalan kaki pada Minggu yang cerah di suatu perkampungan, eh kok ndilalah saya melihat pedagang pikulan yang menjual doclang sedang beristirahat di depan warung belum dibuka.

Doclang adalah salah satu jajanan tradisional kota Bogor yang dulunya kerap dijajakan keliling permukiman. Terkadang orang dulu menyebutnya: oleh-oleh Bandung.

Penganan tersebut sebangun dengan kupat tahu Bandung dan daerah lain, dengan bumbu kacang yang sudah matang.

Seporsi doclang terdiri dari ketupat/lontong dan tahu disiram bumbu kacang. Yang unik, lontong dibungkus dengan daun patat. Saus pun sudah matang, berwujud cairan kacang dimasak dengan bumbu tertentu dan dikentalkan dengan tapioka/kanji.

Maka di dalam sepiring doclang terdapat potongan lontong, tahu, saus kacang, kerupuk, dan ditambahkan kecap manis serta sambal. 

Foto sepiring Doclang (dokumen pribadi)


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline