Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Pedasnya Makanan Korea, Harga Cabai, dan Sambal Warteg nan Bersahaja

Diperbarui: 6 Maret 2021   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kimchi, gambar oleh cegoh dari pixabay.com

Bercita-rasa pedas. Begitulah gigitan pertama di lidah, ketika mengecap makanan Korea yang dikenal pedas merangsang dan menggiurkan.

Saya merasakan olahan negeri ginseng, pada tahun 2003-an, saat seorang teman berkebangsaan Korea mencontohkan cara membuat Kimchi.

Seingat saya, proses pembuatannya tidak terlalu sulit. Sawi putih yang dibelah dua memanjang dibalur garam, bumbu kimchi, dan bubuk cabai, lalu difermentasi di dalam wadah tertutup rapat. Setelahnya, hasil fermentasi itu dimasukkan ke dalam kulkas, agar proses peragian sempurna. Nah, kimchi buatan sendiri dengan bahan-bahan lokal siap disantap.

Cara pembuatannya dapat dilihat di sini.

Pria yang berprofesi sebagai broker itu juga mengajak ke restoran Korea di daerah Jakarta Pusat. Banyak sekali makanan dihidangkan: bulgogi (olahan daging), kimchi, aneka olahan mi, ikan, ayam, sayur lain yang saya sama sekali sudah tidak ingat namanya.

Pada tahun-tahun belakangan, makanan Korea mewarnai pasar kuliner domestik, ditandai dengan tumbuhnya gerai usaha kuliner hingga kreasi masakan rumahan.

Merebaknya aneka makanan itu beriringan dengan masuknya budaya hiburan yang dikenal sebagai K-Pop dan K-drama. Budaya populer dari Korea telah merambah berbagai negara, termasuk Indonesia yang kaya dengan warisan budayanya. 

Melalui budaya pop itulah, barangkali, bangsa Korea berhasil memengaruhi alam pikir orang, lalu membeli segala hal yang berhubungan dengan Korea. Film, musik, makanan, dan obyek wisata Korea menjadi alternatif sajian bagi warga negara kita. Misalnya, film-film Korea berlatarbelakang pemandangan dan kehidupan di negaranya.

Sementara kita ingat, bahwa sebagian sineas Indonesia mengagungkan latar belakang obyek wisata dan kultur asing sebagai masterpiece di dalam pembuatan film.

Misal juga, artikel ini kaya dengan istilah asing agar tampak keren, padahal enggak.

Sudahlah, pasal itu sudah given. Anggaplah begitu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline