Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Semangkuk Bakso dan Perbuatan Melanggar Aturan

Diperbarui: 21 Februari 2021   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar semangkuk bakso adalah dokumen pribadi

Diari,

Minggu pagi tanpa matahari adalah cuaca dingin. Semangkuk bakso dengan kuah mengepul layak menjadi pelampiasan, kendati perbuatan itu melanggar aturan. Bersama asupan lainnya, kudapan gurih itu merupakan pantangan bagiku.

Ya. Duniaku tanpa garam, gula, lemak, dan kolesterol. Selama ini aku menikmati alam rasa tawar, kendati perasaanku kepadamu tidaklah hambar.

Gambar warung bakso di balik jeruji adalah dokumen pribadi

Namun entah kenapa, pagi ini mendadak kedua kaki melangkah menuju warung sempit di balik jeruji. Pikiran takberdaya mencegah. Hati luluh menuruti kehendak. Tiba-tiba saja pantat menghempas pada bangku kayu panjang.

Mulut dengan lancang menyeru, "Mas, bakso semangkuk, pakai kwetiau, sayur, bening, tanpa penyedap, dan lima butir garam."

Tidak butuh lama, semangkuk bakso panas terhidang. Sambal beserta kuah mengepul diaduk rata.

Ah, aku tidak akan bercerita tentang rasa daging giling bercampur tepung yang dibentuk membulat itu. Juga tidak perlu lagi berkisah mengenai sejarah pembuatan yang berakar di negeri Tirai Bambu.

Gambar Mang Penjual bakso adalah dokumen pribadi bakso

Diari,

Kebiasaanku dalam menandaskan semangkuk bakso adalah, terlebih dahulu mengunyah sayur, lalu menghabiskan kwetiau atau bihun atau mi, kemudian menyeruput kuahnya, terakhir memotong pentol bakso dan memasukkan ke dalam mulut secuil demi secuil.

Kenikmatan itulah yang membuatku ketagihan, juga kecanduan. Namun kecanduan itu mesti dilupakan, sejak aku divonis menderita penyakit kronis.

Bisa saja aku memesan bakso tanpa garam dan penyedap buatan, tetapi pentol bakso dibuat dengan membubuhkan garam dan bumbu penyedap. Kuahnya pun menggunakan kaldu dengan daging tetelan berlemak dan mengandung kolesterol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline