Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Jangan Jadikan Puber Kedua sebagai Dalih Berselingkuh

Diperbarui: 22 Desember 2020   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi berselingkuh. (Gambar oleh Tumisu dari pixabay.com)

Puber kedua adalah istilah dialamatkan kepada orang dewasa yang berperilaku ganjen.

Padahal sebenarnya dunia medis tidak mengenal pemahaman puber kedua. 

Istilah tersebut kerap digunakan untuk menggambarkan orang dewasa yang bertingkah selayaknya remaja yang baru memasuki masa pubertas. Mereka pun mengedepankan penampilan, berlaku percaya diri, bergairah, dan agresif mendekati lawan jenis.

Ahli kejiwaan menerangkan, puber kedua merupakan periode dalam kehidupan seseorang setelah bangkit dari 'badai dan stres' disertai dorongan gairah menggebu-gebu, biasanya terjadi pada rentang usia 35-40 tahun.

Perilaku ganjen itu sebenarnya bisa menambah romantis hubungan suami istri, namun akan menjadi bencana ketika ditujukan kepada pasangan tidak sah. Puber kedua adalah kegairahan yang bisa memicu perselingkuhan, jika diterapkan secara keliru.

Pijakan asumsinya, tulisan ini bertumpu kepada kaidah kehidupan perkawinan pasangan tunggal atau monogami. Juga menitikberatkan perhatian kepada perilaku pria, sebagaimana yang saya rasakan.

Jika sepakat dengan itu, maka artikel ini bisa dibaca lebih lanjut.

Dalam usia yang rentan mengalami krisis paruh baya, seorang pria cenderung lebih aktif, bergairah, kemudian berpetualang dengan cara menggoda lawan jenis. 

Konon, petualangan asmara itu tumbuh karena kesadaran tentang menyurutnya masa muda ketika memasuki usia pertengahan alias menjadi tua. 

Kompensasinya, seorang pria akan lebih bersifat ganjen dengan memperhatikan dandanan, berlaku agresif, dan menggoda wanita selain pasangan sahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline