Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Manfaat Kaidah FIFO demi Memangkas Sampah Sisa Makanan

Diperbarui: 16 Desember 2020   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Waldkunst dari pixabay.com

Selain karena adab dan tabiat makan yang buruk, tatacara penyimpanan bahan makanan yang tidak tepat juga berperan dalam menghasilkan sampah sisa makanan.

Dalam perayaan-perayaan di restoran maupun tempat hajatan sering terlihat orang mengambil makanan sebanyak-banyaknya kemudian menyantapnya hanya tiga empat sendok. Sisanya teronggok sia-sia. 

Adab semacam itu merupakan salah satu bentuk kerakusan yang juga dipicu rasa takut kehabisan makanan. 

Singkatnya disebut: serakah tanpa peduli sesama.

Ada juga mereka yang memiliki kebiasaan menyisakan makanan dalam piring. Kebalikan dari kasus di atas, mereka enggan disebut rakus dan menganggap perlu meninggalkan sisa barang dua tiga sendok. 

Itu soal kebiasaan makan dari kecil disertai dengan pemahaman keliru perihal makan.

Harapannya, suatu ketika adab dan kebisaan buruk itu musnah.

Sebaliknya, ada orang-orang yang demikian disiplin dan memiliki rasa kasih sayang kepada makanan, mencerminkan rasa syukur atas pemberian Tuhan. 

Mereka mengambil makanan secukupnya lalu menyantapnya hingga takbersisa. Kalaupun kurang, tinggal tambah.

Sebagian lagi demikian mahir mengolah-ulang hidangan tersisa menjadi olahan lain yang mengundang selera.

Tentang alih bentuk hidangan tinggalan, selengkapnya dapat dibaca di sini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline