Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Mengejar Gelar Pahlawan

Diperbarui: 10 November 2020   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi veteran: Sejumlah veteran pejuang yang merupakan pelaku sejarah pertempuran 10 November 1945 mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/11/2009). (Kompas/Iwan Setiyawan)

Bulan bulat sempurna bersinar terang. Menyoroti ke dalam remangnya rumah yang padam lampu.

Terang bulan!

Anak-anak keluar rumah, berkumpul dan bermain-main di bawah siraman cahaya purnama.

Setelah waktu Isya, anak-anak perempuan bermain lompat tali dan sebagian lagi bermain congklak. Sedangkan anak laki-laki berlarian dan menghindar dalam permainan gobak sodor. Sekali-kali bermain petak umpet.

Setelah lelah bermandikan cahaya purnama, Aku pulang. Melewati ruang tamu.

Ayah berbincang dengan sahabat lamanya, Om Achmad, yang menyambutku dengan suara baritonnya, "hey, sudah besar sekarang."

Aku tersenyum lalu mencium tangan lelaki berhitung mancung dan berperawakan tinggi besar itu.

Aku berlari ke belakang untuk menyegarkan wajah dan berganti baju tidur. Suara Om Achmad terdengar jelas dari kamar tidur.

"Engkau tahu persis, bagaimana kehidupanku. Maka, dengan menandatangani berkas ini, salah satu persoalan teratasi."

Pembicaraan selanjutnya tidak jelas, Aku lenyap dalam selimut mimpi.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline