Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Ini Kegiatan Ngabuburit Kreatif Selama Pandemi

Diperbarui: 4 Mei 2020   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Ryan McGuire dari pixabay.com

Ngabuburit, konon berasal dari bahasa Sunda, merupakan kegiatan menghabiskan waktu dari lepas Ashar sampai menjelang adzan Maghrib pada bulan ramadan. Kegiatan tersebut meliputi: jalan jalan sore (JJS, istilah yang populer tahun 90'an), nongkrong di taman, jogging, berburu penganan berbuka puasa, mengaji, bermain, sampai dengan kebut-kebutan. Ada banyak lagi kegiatan ngabuburit dalam keadaan normal.

Berkenaan dengan himbauan physical distancing dan WFH selama pandemi Corona Virus, kegiatan berkumpul dan aktivitas lain seperti di atas dibatasi, sehingga ngabuburit menjadi terbatas pula.

Namun demikian bukan berarti ngabuburit tergerus lalu menghilang. Terdapat ide-ide kegiatan lain dalam menunggu waktu berbuka yang bisa dilakukan di sekitaran rumah, di antaranya:

Merawat properti hobi

Apapun hobi akan mengandung properti beserta perlengkapannya. Sedikit banyaknya tergantung jenis dan sifat hobi. Properti hobi ada yang perlu dirapikan, dibersihkan, dan diperbaiki. Ada kesempatan untuk merawat. Kegiatan ini bisa mengasyikkan sehingga tidak sadar waktu berbuka telah menjelang. Asalkan tidak mulai membongkar yang berkonsekuensi menjadi pekerjaan besar dan tidak selesai dalam waktu sebentar.

Menulis

Bagi mereka yang bergiat di dunia literasi bisa menuangkan gagasan-gagasan tulisan dalam bentuk sketsa, draft bahkan tulisan jadi. Kegiatan tulis-menulis akan mengasyikkan dan tidak terasa waktu berbuka puasa telah tiba.

Membaca ayat suci

Konon, bahasa sebaiknya dipraktekkan setiap hari, entah itu mendengar, membaca, menuliskannya dan menerapkan dalam perilaku sehari-hari. Ayat suci Alquran juga demikian, meski dalam ulasan ini dibatasi dulu pada mendengarkan dan membaca, sesuai dengan kapasitas saya.

Karena sudah lama tidak mendengar dan membaca Alquran, pertama kali akan mengalami ketersendatan lalu macet dan malas meneruskan, seperti yang sempat saya alami. Tapi jangan khawatir, walau pada awal terbata-bata membacanya, lama-kelamaan akan semakin lancar dan menyenangkan. Awalnya hanya sanggup membaca satu atau dua halaman, berikutnya bisa beberapa halaman. Awalnya sering keliru dalam pelafalan, berikutnya bertambah lancar dan cenderung benar.

Waktu setelah Ashar sampai adzan Maghrib bisa dihabiskan --ngabuburit-- dengan membaca Alquran sambil mengkhatamkan, juga mendengarkan lantunan ayat-ayat suci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline