Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Bangku Taman yang Tidak Berubah

Diperbarui: 23 April 2020   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Couleur dari pixabay.com

Ketika kota masih berselimut kabut, aku telusuri sunyi sampai tiba di taman, yang kurasa sebagai alamat paling tenteram, lalu menghampiri bangku tempat kita pernah duduk berdua.

Bangku taman itu tidak berubah, hanya sedikit basah oleh embun halimun semalam, terperangkap cat coklat kusam, yang mengelupas beberapa bagiannya.

Taman itu nirwana bagi daun-daun, meluruh satu demi satu, rebah dalam damai di atas rerumputan, juga taman bahagia, bagi burung- burung merpati, berkeliaran riang menjemput, tawa renyahmu menaburkan remah-remah roti.

Aku meyakini, bangku dan taman masih sama seperti dulu, terekam dalam lamunan, menuturkan runtuhnya embun beserta daun-daun.

Burung-burung merpati pun, masih tetap berkeliaran riang menunggu, remah-remah roti yang kutaburkan bersama kenangan tentangmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline