Secara global, akibat virus corona telah menembus angka satu juta kasus.
Hal itu sesuai perhitungan John Hopkins University, sebuah sekolah kedokteran di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, dengan kemungkinan perkiraan angka aktual lebih tinggi dari perhitungan tersebut (3/2/2020 menurut waktu di Indonesia).
"Pencapaian" jumlah satu juta tersebut "hanya" diraih setelah terjadinya peningkatan kasus dalam minggu terakhir.
Penyakit yang berkembang dari negara China bagian tengah pada tiga bulan lalu itu untuk pertama kalinya mencapai 100.000 kasus dalam jangka waktu satu setengah bulan.
Lebih dari 51.000 penderita meninggal dan lebih dari 208.000 sembuh, menurut perhitungan lebih lanjut dari pihak universitas itu.
Dari satu miliar tersebut, nyaris seperempatnya dicatat di Amerika Serikat dengan jumlah kasus terbanyak.
Sedangkan di negara-negara kawasan Eropa terhitung sekitar setengah dari kasus dunia, dimana negara Italia memiliki tingkat kematian tertinggi.
Sementara itu sebagian orang berpendapat, bahwasanya sedang terjadi "refresh" terhadap bumi, dan juga, sebagai seleksi alam, yakni pemilihan oleh alam: mana makhluk hidup yang bisa bertahan dan yang tidak mampu bertahan hidup.
Bagaimanapun juga kasus penyakit covid-19 telah menimbulkan korban yang berlipat-lipat banyaknya. Pertumbuhan kasus baru akibat virus corona telah terjadi secara eksponensial, berlipat jumlahnya setiap saat dengan koefisien tertentu.
Di Indonesia saja tercatat 1.790 kasus (sampai 4:35 WIB tanggal 3/4/2020). Jumlah itu adalah orang yang diperiksa atau melaporkan diri memiliki gejala penyakit covid-19.
Patut diduga, jumlah sesungguhnya bisa lebih banyak dan akan bertumbuh cepat berkali-lipat setiap saat.