Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Puisi | Kupu-kupu

Diperbarui: 1 Februari 2020   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Kupu-kupu isyarat tamu. Siapa nun layak dijamu? Kenalan dekat, atau kerabat jauh? Boleh jadi, rejeki lama sudah ditunggu.

Kupu-kupu menclok di sepatu. Setelah melingkari kepala, sekali. Menyentuh rambut, dua kali. Menggelintar tanpa henti. Kelana abadi adalah nisbi.

Kupu-kupu hinggap di sepatu. Melanglang lalu layu. Usai mengitari, empu jambul sewarna abu.

Kupu-kupu kelam, sepatu biru. Usang dimakan waktu. Sang pembawa duka telah menunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline