Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Begini Cara Mengisi BQ

Diperbarui: 17 Oktober 2019   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Di dalam dokumen penawaran, baik pekerjaan pemilihan langsung ataupun melalui lelang, ditemui formulir Bill of Quantity (BQ) atau disebut juga Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) kosong. Bagi mereka yang berlatarbelakang ilmu sipil, mengisi formulir ini bukanlah suatu hal sulit. Namun bagi orang yang tidak menguasai ilmu sipil, maka hasil pengisian formulir akan meleset jauh dari pagu yang ditetapkan.

contoh RAB kosong

Saya tidak berpendidikan ilmu sipil. Untuk itu saya berusaha belajar sendiri cara untuk mengisi RAB agar sesuai kaidah-kaidah perhitungan yang memenuhi syarat untuk dalam dokumen penawaran (tentang ini, baca juga artikel sebelumnya. Pengalaman dimaksud saya bagikan di dalam uraian dibawah ini, selagi masih ingat.

Pada formulir RAB terdapat uraian pekerjaan, dimana harga satuan pekerjaan mesti diisi sendiri hingga menghasilkan jumlah harga pekerjaan. Bukan dengan cara, luasan bangunan dikalikan harga pasaran yang biasa dikenal umum. Itu hanya dilakukan kalau menghitung perkiraan harga secara global saja. Tetapi masing-masing harga dihitung berdasarkan formulir yang menganalisa koefisien upah tenaga kerja, bahan baku yang dibutuhkan, peralatan digunakan dan keuntungan pelaksana/kontraktor.

Untuk menganalisa masing-masing pekerjaan tersebut tidak perlu melakukan penelitian yang panjang lebar, yang penting terbiasa mengkalkulasi menggunakan ms-excel dan paham istilah-istilah di dalam RAB. Untuk tahu peristilahan dalam ilmu sipil jangan segan-segan bertanya ke ahlinya, orang berpengalaman, mandor atau tukang.

Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) sebetulnya telah dibuatkan pedoman oleh Kementerian PUPR. Selama ini saya merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Di dalam cara tersebut sudah ada formulir berkenaan dengan koefisien: upah, bahan baku dan peralatan untuk masing-masing pekerjaan. Yang mesti disesuaikan dengan kondisi setempat adalah harga satuan upah, bahan baku dan peralatan. Maka terlebih dahulu dibuat tabel harga upah, bahan bahu dan peralatan. Setelah itu dibuatlah form AHSP berdasarkan ketentuan tersebut. Ada bagian yang dibahas di dalam index tersebut, yakni AHSP bidang umum, bidang sumber daya air, bidang bina marga dan bidang cipta karya. Bahasan berikut hanya membatasi kepada AHSP bidang cipta karya saja, atau berhubungan dengan bangunan.

contoh ahsp

Hasil perkalian koefisien upah , alat, peralatan dengan harga satuan dijumlahkan dan ditambahkan keuntungan kontraktor (10-15%). Maka total tersebut menjadi harga satuan pekerjaan.

Masing-masing pekerjaan di dalam RAB sekarang bisa dihitung. Penjumlahan hasil perkalian ditambah Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% akan menjadi harga penawaran. Kenaikan atau  harga penawaran adalah dengan mengubah komponen harga upah, bahan baku, peralatan. Bukan mengubah koefisien yang sudah menjadi ketetapan. RAB yang sudah terisi lengkap jangan lupa diganti dengan judul: Daftar Kuantitas dan Harga (DKH), digunakan sebagai penawaran harga.

Saya mencontohkan pembuatan harga satuan untuk bidang cipta karya. Untuk bidang Bina Marga dan Pengairan akan diterangkan dalam kesempatan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline