Ada anggapan, bahwa mereka yang berkeliaran mengenakan pakaian compang-camping dan seringkali berbicara sendiri sebagai orang dengan gangguan kesehatan mental alias "orang gila" yang patut dijauhi karena disangka berbahaya. Sebagian diasingkan atau dipasung dalam rumah.
Merujuk kepada WHO, pengertian kelainan jiwa atau gangguan kesehatan mental adalah kekacauan berperilaku dan mental. Banyak literatur menyebutkan kebiasaan yang berpengaruh kepada cara bertingkah-laku dan cara berpikir, di antaranya: keinginan, kurang tidur, cemas, emosional. Berarti dalam kehidupan sehari-hari kita mengalami gejala tersebut. Apakah kemudian dapat disebut "orang gila"?
Keinginan
Kecenderungan seseorang agar segala sesuatu terjadi sesuai recana dan menghasilkan hal seperti diinginkan. Kemudin keinginan ini menyimpan potensi kekecewaan atau kesedihan.
Ketika kita tidak memperoleh apa yang kita inginkan kita menderita. Macam-macam keinginan itu dari: pengakuan untuk dihargai sampai perolehan barang duniawi.
Kurang Tidur
Memikirkan pekerjaan atau mengkhayalkan keinginan yang belum tercapai kerap dibawa ke tempat beristirahat. Akibatnya, sepanjang malam yang seharusnya digunakan untuk tidur, di dalam kepala berputar segala siasat untuk meraih keinginan. Alhasil tidak bisa tidur nyenyak atau tidur setelah matahari bangun.
Kecemasan
Khawatir terus menerus memikirkan kemungkinan buruk atas sesuatu hal belum terjadi. Tidak memegang telepon genggam barang sejenak, dalam pikiran timbul prasangka: "Jangan-jangan ada pesanan; Bisa jadi tadi ada berita penting; Apakah ada informasi terkini? Dan lain sebagainya yang menyebabkan semakin gelisah memikirkan kemungkinan buruk.
Emosional
Meluapkan kekesalan dengan kemarahan berlebihan, menimbulkan kekhawatiran terhadap orang yang menjadi sasaran kekecewaan. Sebaliknya, memendam amarah malah rentan terhadap kemungkinan depresi. Emosi tinggi tersebut bisa dipicu oleh hasil pekerjaan orang lain yang tidak sesuai dengan keinginan.