Lihat ke Halaman Asli

Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masyarakat pendidikan seharusnya menyadari, ada satu bentuk tantangan sekaligus ancaman bagi dunia pendidikan kita saat ini, khususnya dengan adanya perkembangan global (Baca : PTAsing ). Kecanggihan teknologi telah menjadikan Universitas kelas dunia pun bisa diakses secara online, misalnya saja Universitas Harvard yang menyediakan kuliah online. Siapa yang tidak kenal dengan nama Universitas tersebut.

Belum lagi dengan semakin banyaknya remaja kita yang memilih melanjutkan sekolah di luar negeri, beberapa memang ada yang benar-benar berkualitas, tapi sebagian juga ada yang hanya ingin mendapatkan gelar “kuliah di Luar Negeri”.

Lalu apa yang menjadi poin dari permasalahan ini? Saya melihatnya dari 2 poin, yang pertama adalah dari segi mahasiswanya sendiri, dan yang kedua adalah dari segi kampus sebagai penyelenggara pendidikan.

Mahasiswa, yang pada umumnya sudah beranjak meninggalkan usia masa ABG menuju masa dewasa, memiliki karakter yang unik. Jika masa kecilnya, dia mendapatkan pendidikan yang benar, maka karakternya kemungkinan sudah terbentuk. Akan tetapi, jika ternyata sejak kecil ia kurang mendapatkan perhatian, maka saya rasa karakternya sebagai mahasiswa juga akan kurang. Ini yang bisa kita lihat pada mahasiswa sekarang ini. Saya tidak melarang mahasiswa berdemo, tetapi jika selama ia berdemo, ia masih tetap bisa menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswa untuk belajar, saya rasa itu akan sangat positif bagi dirinya di masa depan. Tetapi jika ia hanya ikut-ikutan demo tanpa mempedulikan kewajibannya belajar, mending ia ga usah jadi mahasiswa, tapi jadi tukang demo bayaran saja.

Saya sendiri, adalah seorang alumni perguruan tinggi negeri, beberapa kali ikut aksi turun ke jalan, tapi saya tetap belajar, bahkan juga berlatih usaha kecil-kecilan yang akhirnya saya jadikan modal hidup saya sekarang ini. Itu poin yang ingin saya tekankan.

Kedua, dari segi kampus. Banyak Perguruan Tinggi yang melupakan hakekat pendidikan. Biasanya ini dialami universitas yang ecek-ecek. Mereka hanya mengejar bagaimana cara mendapatkan profit dengan menerima dan meluluskan mahasiswa sebanyak-banyaknya. Padahal seharusnya Kampus benar-benar berusaha mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ibarat kata, jangan sampai kampus itu mencetak generasi alumni yang gampang “hang”. Jadi, jika ada gelombang global yang menghampiri, tidak mudah terombang-ambing. Dengan tulisan singkat ini, semoga kita bisa melihat kembali, seberapa tinggi kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi kita, baik negeri maupun swasta. Dan apakah perguruan tinggi yang ada sudah siap untuk bersaing dengan perguruan tinggi asing, baik dalam hal sistem pendidikannya maupun kualitas alumninya.

Tentu saja kita berharap, pemerintah terus berupaya ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline