Lihat ke Halaman Asli

Budi idris

TERVERIFIKASI

Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dilema Melegalkan Parkir Liar Antara Keterbatasan Lahan dan Premanisme

Diperbarui: 4 Desember 2023   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: parkir harus bayar, sumber gambar: metro rakyat.com


Mengunjungi suatu tempat di Daerah pusat kota lahan parkir menjadi hal yang diperlukan di saat kita mengendarai mobil.

Terkadang akibat tidak menemukan lahan parkir keinginan untuk berhenti terkendala memunculkan kekesalan bagi kita.

Akibatnya kita akan berusaha mencari tempat parkir mobil walaupun parkir tersebut tidak resmi.

Parkir liar kita sering menyebutnya menjadi pilihan di saat kita tidak menemukan tempat parkir resmi.

Parkir liar memiliki berbagai resiko bagi pengendara yang menitipkan mobilnya.

Faktor keamanan menjadi hal nomor satu kita khawatirkan, dimana di saat terjadi persoalan terhadap mobil kita maka tidak akan ada yang bertanggung jawab.

Dampak lainnya biasanya parkir liar akan mengundang para ormas untuk mengelola parkir tersebut hal ini akan menjadi pemicu perebutan lahan parkir diantara ormas.

Perebutan lahan biasanya akan dilakukan dengan cara tawuran antar ormas terkadang bisa membuat nyawa melayang.

Cara-cara premanisme akan terjadi dalam pengelolaan parkir liar dampaknya akan muncul orang-orang yang akan tampil bringas saat menjaga parkir liar

Di satu sisi kita sebagai pengendara sangat membutuhkan tempat parkir sehingga mau tidak mau parkir liar menjadi pilihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline