Seperti gelas, kita punya kesempatan untuk memilih hal apa saja yang mau kita tampung dalam diri kita.
Air putih, kopi dan teh silih berganti mengisi gelas kaca, ibarat kehidupan terkadang hal baik dan buruk akan merasuki jiwa kita, pastikan kita mampu untuk memilih dan memilah.
Terlalu banyak air atau cairan yang ditampung akan membuat gelas tumpah, begitu juga dengan beban hidup yang terus digenggam.
Persoalan hidup diselesaikan bukan ditumpuk apalagi dipendam, bahaya jika tak teredam merusak diri dan pergaulan.
Untuk menjadi bijak dan berpengetahuan, kita harus siap menyediakan gelas yang kosong.
Banyak mendengar kurangi ingin selalu didengar, keegoisan teman terbaik kesombongan selalu berbicara tak ingin mendengarkan.
Bermacam-macam bentuk gelas juga menggambarkan betapa beragamnya karakter manusia.
Jangan lihat bungkusnya karena cantik dan tampan, jelek dan berantakan terkadang bertolak belakang dengan sikap perilaku dan perbuatan.
Gelas kaca penuh makna, awas jatuh dan pecah nanti bisa berakhir di tong sampah tak memiliki arti apa-apa.
Pribadi gelas kaca polos dan transparan, pribadi jujur dan takut terhadap Tuhan.