Niat Anies Baswedan maju di Pilpres 2024 akan terhadang oleh empat isu terkait dengan prestasi, korupsi, politik identitas dan khilafah. Isu-isu tersebut berhembus makin kencang di tahun politik 2023 ini.
Isu Prestasi
Oleh para pendukungnya Anies dipuji sebagai memiliki segudang prestasi dan penghargaan. Tetapi, diragukan oleh banyak pihak.
Sikap pesimis dinyatakan oleh pakar komunikasi dan pengamat politik Prof. Dr. Tjipta Lesmana pada kesempatan diundang sebagai narasumber dalam sebuah talkshow yang dihadiri mayoritas simpatisan Anies Baswedan, dan di situ dia bukannya memuji tapi malah mempertanyakan prestasi Anies.
Pendeknya, banyak pengamat dan pakar mempertanyakan prestasi Anies sebagai gubernur DKI Jakarta. Bahkan kini seakan dimentahkan oleh kehadiran Pj. Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, yang dianggap bekerja dengan sangat baik.
Isu Korupsi
Dikutip dari Hops.id, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas berkata bahwa pemeriksaan Anies Baswedan murni sebagai upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK atas dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran penyelenggaraan Formula E dan penyalahgunaan wewenang sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, sangat berpotensi Anies ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Formua E.
Isu korupsi diperparah dengan dugaan korupsi Bansos di eranya.
Isu Politik Identitas
Istilah politik identitas mulai ramai dibincangkan saat Pilkada DKI Jakata 2017. Dan contoh keberhasilan politik identitas dalam aspek agama adalah kemenangan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakata 2017. Politik identitas itu terjadi secara menonjol dan massif.
Dan sejak Pilkada DKI itu sejumlah kalangan publik dan media mencap Anies sebagai Bapak Politik Identitas. Cap ini melekat kuat, karena pengalaman Pilkada itu memang sangat membekas di benak banyak orang.