Lihat ke Halaman Asli

budi prakoso

mari jaga kesehatan

Paus Fransiskus, Indonesia, dan Misi Perdamaian

Diperbarui: 8 September 2024   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan Paus Fransiskus - jalandamai.org

Beberapa waktu lalu, pemimpin gereja Katolik dunia sekaligus pemimpin negara Vatikan, Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Dalam lawatannya selama tiga hari tersebut, banyak hal yang bisa kita jadikan pembelajaran. Mulai dari kesederhanaannya, penghargaannya terhadap keberagaman, sampai bagaimana perhatiannya terhadap perdamaian global. 

Paus Fransiskus merupakan pemimpin tertinggi gereja Katolik, datang ke Indonesia yang merupakan negara dengan penuh keberagaman. Dan ternyata, keberagaman itulah yang menjadi salah satu nilai lebih, dan mendapatkan perhatian yang serius bagi Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga, yang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan pertama dilakukan Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Apa yang membuat Paus begitu tertarik dengan Indonesia? 

Sementara Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat majemuk, dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Dan penganut Katolik di Indonesia jumlahnya minoritas, tidak banyak seperti penduduk muslim.

Keberagaman di Indonesia tentu memberikan daya tarik tersendiri. Bahkan Paus Fransiskus memberikan penghormatan terhadap semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang masih dipegang masyarakat Indonesia hingga saat ini. 

Terbukti hingga saat ini keberagaman tersebut tetap terjaga. Meski masyarakatnya berbeda-beda, tapi tetap bisa hidup berdampingan tanpa mempersoalkan apa latar belakang yang melekat di belakangnya.

Seperti kita tahu, Indonesia merupakan salah satu negara besar di Asia Tenggara dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Indonesia mempunyai ribuan suku yang tersebar di ribuan pulau. Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga mempunyai ribuan tradisi, budaya dan bahasa yang berbeda. 

Bahkan keyakinan yang dianut masyarakatnya pun juga berbeda-beda. Pemerintah mengakui keberadaan agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Dan pemerintah memberikan kebebasan kepada masyaraktnya, untuk memeluk agama berdasarkan keyakinannya masing-masing.

Karakter Indonesia yang beragam itulah, yang membuat daya tarik tersendiri, termasuk bagi Paus Fransiskus. Kedatangannya di Indonesia tentu memberikan kesan tersendiri baginya, dan bagi masyarakat Indonesia sendiri yang kedatangan pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia tersebut. 

Komitmennya untuk mewujudkan perdamaian dunia, selalu disuarakan dalam setiap kunjungannya. Sementara Indonesia sendiri, juga memberikan komitmen yang sama, untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Hal ini tentu sangat sejalan. Tak heran jika Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar dan Paus Fransiskus menandatangani deklarasi Istiqlal 2024. Keduanya memberikan perhatian yang sangat serius terhadap perdamaian dan kemanusiaan. Hal ini juga terlihat dari setiap ucapan dan perilakunya. Dan kita semua, juga harus memberikan perhatian yang sama terhadap kemanusiaan dan perdamaian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline