Lihat ke Halaman Asli

budi prakoso

mari jaga kesehatan

Pentingnya Dakwah Kebangsaan di Tengah Masifnya Hate Speech

Diperbarui: 7 Juli 2024   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bhinneka Tunggal Ika - jalandamai.org

Tak dipungkiri, perkembangan teknologi saat ini juga turut andil menyebarkan informasi apa saja. Tak terkecuali informasi bohong, provokasi, hingga ujaran kebencian. Hanya dengan cara sederhana, informasi menyesatkan tersebut menyebar begitu cepat. Dan persoalan hoaks, provokasi dan ujaran kebencian ini, menjadi persoalan semua negara di era sekarang ini. Di Indonesia sendiri, persoalan provokasi ini tentu menjadi persoalan yang sangat serius.

Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Tingkat keragaman suku, agama, bahasa dan budaya di negeri ini, mungkin sulit ditemukan di negara lain. Indonesia memiliki ribuan suku dengan bahasa dan yang berbeda-beda. Bahkan keyakinannya pun juga saling berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itulah yang seringkali dipersoalkan oleh oknum masyarakat, yang mengatasnamakan bagian dari mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.

Kelompok intoleran yang ada di Indonesia, banyak sekali ragamnya. Di belakang layar, mereka terus menyebarkan provokasi melalui media sosial. Tak jarang para tokoh yang mengaku paham agama, terus menyusupkan sentiment khilafah dalam setiap dakwahnya. Ketika dibalut dengan agama, tidak sedikit dari masyarakat yang tidak paham. Padahal, hal tersebut merupakan interpretasinya mereka yang salah. Apa contohnya? Islam tidak pernah mengajarkan untuk saling membenci, tapi mereka justru menjadi pembenci. Islam mengajarkan kedamaian, mereka justru mengajarkan kekerasan.

Propaganda radikalisme terus disusupkan dengan berbagai cara. Bahkan ketika memasuki tahun politik pun, provokasi terus dimunculkan. Antar pendukung pasangan calon, bisa saling hujat hanya karena calon yang didukungnya dikritik. Hal semacam ini semestinya tidak perlu terjadi. Karena kita semua sejatinya bisa saling menghargai dan menghormati antar sesama. Kita semua adalah masyarakat yang ramah. Kita semua adalah masyarakat yang gemar membantu satu dengan lainnya.

Semangat bhinneka tunggal ika yang terus dijunjung, telah membuat Indonesia tumbuh menjadi negara yang besar. Meski berbeda-beda, tapi tetap satu dalam kerangka negara kesatuan republik Indonesia. Meski saling berbeda, kita tetap bisa saling berdampingan dalam keberagaman. Karena keragaman merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Dan karena keberagaman itu merupakan anugerah, maka menjadi tugas kita untuk menjaganya.

Dan karena Indonesia mengusung konsep negara kesatuan, sudah semestinya kita tetap mengedepankan persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila harus terus dijunjung tinggi dan diimplementasikan dalam setiap ucapan dan tindakan. Karena semangat persatuan itulah, kita semua akhirnya bisa merdeka dari penjajahan. Semangat nasionalisme kebangsaan harus terus digelorakan generasi muda, agar kita semua mempunyai komitmen yang sama. Yaitu menjaga Indonesia dari segala pengaruh buruk.

Mari kita mendakwahkan hal-hal yang positif. Mari terus mempublikasikan kearifan lokal yang merupakan peninggalan dari para pendahulu. Dengan tetap mengedepankan budaya Indonesia, diharapkan segala bentuk kebencian yang ada dalam diri bisa dihilangkan. Jika kita bisa mengendalikan kebencian dalam diri, diharapkan kita akan tumbuh menjadi generasi yang bisa menghargai dan menghormati antar sesama. Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline