Lihat ke Halaman Asli

Nilai Etika Sekarang Dibuang oleh TV Swasta

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Acara ini mungkin sudah pasti kita kenal, acara yang di siarkan oleh stasiun Televisi swasta ini menyuguhkan berbagai macam hiburan yang pasti membuat orang tertawa kalau melihatnya.

Acara yang menyuguhkan hiburan tentunya mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan acara berita, film, infotaiment dan yang lain sebagainya. Acara hiburan tiap episodenya berusaha memberi kesan yang berbeda dibandingkan dengan episode-episode sebelumnya.  Ada tema tersendiri yang coba disuguhkan agar acara tersebut tetap menarik. Namun tidak sedikit, acara hiburan yang tetap menampilkan ciri khasnya, yang membuatnya  agar tetap berbeda dengan acara-acara hiburan di stasiun televisi yang lain.

Setiap acara hiburan yang saya amati, khususnya acara yang beraliran lawakan. Tujuannya sama, yaitu ingin membuat penontonnya terhibur dan tertawa apabila melihatnya. Namun dari sekian banyak acara hiburan yang beraliran lawakan, ada beberapa acara yang menurut saya saat ini sudah melewati ambang batas etika yang berlaku di sekitar kita atau bahkan di negeri kita ini.

Etika yang menjadi batasan tingkah laku manusia, seharusnya menjadi gerbang awal untuk membuat dan menjaga agar manusia tidak keluar dari norma-norma yang berlaku. Namun kenyataannya, hal tersebut oleh banyak orang sudah dianggap sebagai angin lalu belaka.

Acara lawakan yang menurut saya sudah mengesampingkan aspek etika dalam pelaksanaannya adalah acara PESBUKERS yang di siarkan oleh stasiun televisi swasta ANTV. Acara yang diperankan oleh Rafi Ahmad, Jessica Iskandar dan kawan-kawannya ini merupakan acara lawakan yang sudah lama tayang dan menghibur banyak penonton. Niatnya sih baik yaitu ingin menghibur penonton yang sudah beraktivitas sehari-hari. Baik anak-anak sampai orang dewasa sudah dibuat ketawa oleh acara ini. Acara yang mempunyai ciri khas omongan “masak aer” ini sejak awal kehadirannya, sudah menarik perhatian banyak penonton. Karena lawakan yang di suguhkan apa adanya.

Namun seiring berjalannya waktu, acara tersebut menurut saya sudah  melewati ambang batas aturan etika. contohnya ketika tayang pada hari senin tanggal 23 Desember 2013 yang lalu, para pelawaknya sudah berkelakuan tidak memberikan contoh yang baik. Seolah-olah apa yang dia lakukan tidak berdampak apapun.  Padahal apa yang pelawak itu lakukan dikhawatirkan akan ditiru oleh anak-anak. Karena adegan lawakan yang disuguhkan itu sudah mencerminkan bahwa setiap orang tidak perlu mempunyai sikap sopan terhadap orang lain, mengejek orang lain, membicarakan orang lain (bergosip), dan menyiksa orang lain. Itu semua menurut saya ada di dalam adegan lawakan yang disuguhkan oleh PESBUKERS.

Dengan melihat kenyataan saat ini, acara PESBUKERS menurut saya seharusnya dievaluasi ulang terlebih dahulu. Dan harus ada perhatian dari pemerintah merlalui lembaga penyiaran Indonesia (LPI), lembaga ini yang bertugas untuk mengawasi tayangan-tayangan yang beredar di Indonesia. Sebagai salah satu acara yang di produksi oleh stasiun televise swasta yang ternama. Harusnya ada kualitas yang diutamakan dari pada keuntungan semata. Agar nantinya acara tersebut tidak merugikan atau diprotes oleh orang-orang yang sudah merasa dirugikan.

Kalau nantinya acara ini tidak diperbaiki, menurut saya sebaiknya acara ini diberi peringatan atau bahkan jangan ditayangkan lagi. Karena dapat berakibat buruk bagi  anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Dan diganti dengan acara-acara yang lebih berkualitas dan mendidik lainnya.

Pemerintah yang melalui lembaga LPI, sebagai pihak yang yang sangat prioritas mengatur pertelevisian Indonesia. Seharusnya jangan hanya mengawasi acara-acara yang disiarkan oleh pihak pertelevisian swasta saja. Tetapi acara-acara produk luar negeri juga harus melalui sensor terlebih dahulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline