Lihat ke Halaman Asli

Bogor Penyebab Banjir ???

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat yang paling popouler di negara Indonesia sebagai kota yang curah hujannya tinggi adalah Kota Bogor Indah, mungkin juga sudah terkenal ke seantero Dunia, hampir si seluruh benua.  Memang tidak bisa disangkal Curah hujan di Bogor untuk bulan Februari saja mulai dari 300 mili hingga 450 mili per hari, menurut staf Anlisa BMKG, Agus Theodory di Bogor, mengatakan "kondisi di bulan Februari 2010 ini masih dalam kategori normal". Hujan yang turun di Bogor dan sekitarnya hampir tidak pernah absen setiap harinya terutama di Bulan Januari dan Februari ini, sehingga wilayah yang diguyur hujan tersebut dapat menyebabkan struktur tanahnya mengandung air.  Maka tidak tertutup kemungkinan lapisan tanah itu akan mengalami pergeseran dan menjadi longsor, kata Kepala Stasiun Klimatologi BMG Dramaga, Endang Suprapti, yang didampingi Kasi Data dan Informasi Alidia kepada wartawan di kantornya, Selasa (12/2)/sumber situs Kota Bogor. [caption id="attachment_218" align="alignleft" width="150" caption="Bogor Hujan"][/caption] Kondisi ini sering dijadikan "kambing hitam" untuk kejadian banjir di wilayah tetangganya.  Kota Bogor secara geografis memang wilayah yang letaknya relatif lebih tinggi dibanding wilayah Depok, Bekasi, Tanggerang dan Jakarta (800 m s/d 1000 m dpl).  Kiriman air yang mengalir melalui sungai Ciliwung, Citarum, Cisadane dan Sungai Angke, akan semakin besar jika sudah sampai pada muaranya. Bahkan air hujan yang terus mengguyur sepanjang hari sudah tidak ada lagi tempat penyerepan, selain di Bogor sendiri hampir seluruh permukaan tanah sudah tertutup beton jalan, perumahan, pertokoan dan bangunan-bangunan lainnya, ditambah beban sampah yang menumpuk akibat tidak didiplinnya warga (Bogor dan sekitarnya). Keadaan seperti ini sudah sangat memprihatinkan. Jika pun di Jakarta sudah dibuatkan kanal-kanal penangkal banjir, tetap saja "gempuran curah air' yang tinggi, tidak akan mampu dikendalikan. Kondisi ini semakin diperparah oleh kontrol dan pengendalian pembangunan mulai dari Bogor, Cibinong, Depok dan Jakarta. [caption id="attachment_219" align="alignleft" width="150" caption="Curah Hujan di Bogor"][/caption] Bisa dipastikan jika seharian Bogor diguyur hujan maka daerah yang letaknya lebih rendah, akan kebagian akibatnya ialah Banjir. di Bogor sendiri, potensi banjir peluangnya sangat tinggi, karena sebab yang telah disebutkan di atas juga gaya hidup masyarakatnya yang "tidak disiplin", kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik, Pemerintah Kota Bogor sangat kewalahan dengan kondisi ini. Dari tahun ke tahun maslah banjir sepertinya perkara yang menjadi "Perkara Periodik" antara kota Bogor, Depok dan Jakarta. [caption id="attachment_220" align="alignright" width="150" caption="Hujan Deras"][/caption] Beruntung Bogor masih memilik "buffer" sebagai wilayah penyangga, yang dapat memberikan solusi, untuk wilayah serap, jika guyuran air hujan sedang tinggi-tingginya antara awal bulan Maret sampai awal April. Jika kondisi ini terus dibiarkan, Pemerintah dan masyarakat tidak serius menanganinya, maka bukan tidak mungkin, setiap musim hujan tiba Jakarta dan Depok akan tenggelam seluruhnya. Dan bahkan bukan mustahil sebagian Kota Bogor akan terbawa ikut "berenang".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline