Lihat ke Halaman Asli

Pohon Sajakku

Diperbarui: 22 Juli 2016   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 aku suka memelihara pohon sajak
 sebab daunnya adalah lipatan kehidupan
 yang berjarijari membentuk tekstur garis-garis tangan
 rajah atas segala nasib dan kiasan

 ia adalah kata-kata dan anak kalimat yang dipaksa menempel
 di kambium, dalam galih sukma , sesekali terbaca
 sebagai cinta , luka lara, segumpal tawa dan
 fatwa atas segala  perenungan yang butuh fotosintesa

 pohon sajakku adalah rumah bagi
 seluruh kegelisahan yang tak beranjak
 kadang ia berubah jadi daun kaktus yang menusuk
 -nusuk perasaan, namun ia bisa lentur seperti cemara
 atau kemladeyan yang menumpang
 di tubuh pohon yang tak sanggup mengalirkan pesan
 apalagi kalimat bijak yang mengalirkan kebahagiaan

(2016)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline