aku bagian dari kematianmu, ternyata
karena bunga, dan tanda duka sudah kudekap
jauh hari sebelum kau mengabarkan
bahwa hari ini kau akan mati
ruang kosong itu tak menjawab
luka-luka di sekujur badan itu
bukan tanda yang bisa dipercaya
"Kau mati dalam cengkeraman , hanya nama
bukan jasad yang kau tinggalkan"
banyak orang-orang telah mati,
setiap hari ribuan orang melayat
untuk dirinya sendiri
sebab nama itu tak bisa membawanya pergi
di koran, di televisi, banyak jasad-jasad berbicara
gambarnya terpasang besar-besar
disorot lampu-lampu yang menyala
padahal mereka telah menjadi mayat
jasad yang berbicara soal dosa, dan moral
mayat yang harumnya bagai bunga melati
tapi di luar, bunga-bunga bangkai
menyedak dan menyedu kota-kota tanpa nama
mayat-mayat itu telah berpetuah
jasad-jasad itu telah berkhotbah
tanpa lelah
tanpa sedikit rasa gundah
apalagi bersalah
(23-12-2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H