Lihat ke Halaman Asli

Emak

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

baru kemarin sepertinya, aku mengeja kata itu
...e m a k.......
tapi mengapa kini aku susah mengulanginya
atau karena kerinduan yang tak lagi terjawab
oleh sebab pelukan hangat yang tak lagi ada

beberapa hari setelah kata itu kuluncurkan
perempuan yang telah memahat jiwa raga ini
pulang ke pangkuan sang Khaliq
wajahnya embun pagi pendar sinar pertama
hatinya lapang samudera ombak tak bertepi
dengannya aku selalu berada memiliki hidup
dekatnya aku selalu memiliki kekayaan batin
dekapnya, hangat yang tak lekas kulepas

emak, sehari lagi aku berulang tahun mengucapkan
lafal itu, memindahkan katahati ke katacinta
mengusung seluruh degup jantung di sisimu
yang tenang, tanpa alun dan ombak yang menghentak

emak, harus dengan apa selain doa
aku merayakan ulangtahun kedua mengulangi lafal itu lagi ?
tidurlah dalam senyum yang panjang ya mak ?

(21 Desember 2012)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline