Lihat ke Halaman Asli

Gerimis Pertama

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jangan mencipta lagi sunyi di tengah gerimis yang setengah hati
lalu apa makna dari mendung yang bersarang di sarung langit
mestinya kau bukan antibodi yang mengguyurkan sekolam airmata itu
atas jejak langit yang belajar mewarnai rupa hitamnya
lalu segalanya bisa begitu saja usai, tanpa ada selembar potret
yang di bawahnya tergambar selembar daun jati yang masih harum
oleh rinai hujan pertama, tanpa upacara pelepasan

jangan mencipta lagi senyap, karena jiwaku tak berkawan lagi
pada suram bintang, pada jalan-jalan basah yang telah melenyapkan jejak
batas kaki pertama ketika keluar dari orbit kerinduan,
lagi hujan itu turun setengah hati, seperti menebarkan tanya,
kemana setelah bening hati ini tak berkabar lagi

hujan memang bukan puisi yang nyenyak untuk dinikmati
ia hanya bagian dari partitur yang gagal untuk dituliskan
tanpa coda, miskin rasa
(2012)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline