Lihat ke Halaman Asli

PEMILOS: Miniatur Pemilu di Sekolah

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13493707122128804060

[caption id="attachment_216375" align="aligncenter" width="597" caption="Bupati Bantul di acara Pemilos (Foto-dok KPU Bantul)"][/caption] HAMPIR sekitar 25 ribu pelajar dari 38 sekolah (SMA, SMK dan MA ) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis pagi hingga siang (4/10) menggunakan hak pilihnya dalam PEMILOS ( Pemilihan Ketua OSIS) secara serentak. Pemilos adalah sebuah model pendidikan pemilih bagi pemula. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Kelas Pemilu yang digagas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul. Kegiatan yang merupakan miniatur Pemilu di sekolah ini, adalah sebuah ikhtiar pembelajaran demokrasi. Program ini merupakan kerja sama antara KPU Bantul, Kantor Kesbanglinmas, Dikmenof, Kemenag Bantul Mereka layaknya para petugas Pemilu, membentuk lembaga penyelenggara yang disebut Panitia Pemilihan OSIS (PPO), yang bertugas merancang tahapan, jadwal dan program, PPO mempunyai kewenangan membentuk Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) yang bertugas melakukan pemutakhiran daftar pemilih kepada siswa di setiap kelasnya , dan juga mengangkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang berjumlah 9 orang. Lembaga ini dilengkapi juga dengan Pengawas Pemilos yang beranggotakan para guru dan murid yang ditunjuk. Program ini ternyata mendapat respon dari sekolah dan pemerintah daerah. Beberapa guru, kepala sekolah dan siswa mengaku sangat antusias dan tertarik, ketika konsep ini diperkenalkan dan disosialisasi kepada mereka. Karena implementasi dari pengayakan mata pelajaran Pendidkan Kewarganegaraan yang memasukkan Pemilu dan pendidikan demokrasi, jadi lebih komplit, praktis, dan dipahami sebagai sebuah "praktikum pemilu", Pemilos juga mengajarkan bagaimana menanmkan sikap dan etika menghormati sebuah perbedaan. Siswa juga faham soal prosedur dan substansi demokrasi, serta bagaimana mengajarkan kepada anak cara berorganisasi. Seorang kepala sekolah pernah mengeluh sebelumnya, karena rendahnya animo siswa menjadi pengurus OSIS, dengan alasan tidak mau terganggu proses belajarnya. Namun setelah konsep Pemilos ini diperkenalkan, banyak siswa yang antusias . Bahkan sekolah harus menyaring dari puluhan siswa yang mencalon atau dicalonkan. Sekaligus menyiapkan materi kampanye, dan visi , misi Ada yang menarik dari mekanisme pencalonan di Pemilos ini. Seperti yang dilakukan oleh SMA 1 Bantul. Untuk menjaring siswa yang akan maju menjadi kandidat Ketua Osis, setiap kelas atau gabungan kelas membentuk partai. Seorang calon akan dipilih lewat mekanisme internal partai tersebut. Pemilos yang digelar serentak di Bantul, siang tadi, dihadiri juga oleh Bupati Bantul Ny Sri Surya Widati, yang sekaligus bertindak sebagai pembina upacara di SMA 1 Bantul. Bahkan tidak hanya Bupati, seluruh pejabat Muspida plus, mulai dari Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kajari., Ka PN, hadir dan melihat langsung proses pelaksanaan Pemilos tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline