Lihat ke Halaman Asli

Atau dengan Sejuta Puisi

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

habis sudah seluruh antologi kukucurkan
untuk merayumu agar kau sudi menciumi selembar keningku
yang kini mulai berkerut, seperti topeng karet

atau kau minta aku menulis sejuta puisi lagi
agar terurai seluruh kepalsuan
yang menumpuk di sela-sela bahuku yang legam

menuju tua, adalah mencari jalan yang lebih longgar
tapi lorong itu adalah goa yang masih juga gelap
lalu lilin yang kucari itu, kemana kau simpan ?

kutahu di setiap detik mimpimu
selalu saja terbayang wajah rahwanaku
paras kekerdilan yang melekat di garis-garis aksen bajuku
menempel dan selalu berkelebat di pupil matamu

sekarang ini sepantasnya kau balas permintaan maafku
dengan cara apa pun juga, kumau
tapi jika kau suka tulislah dalam secarik puisi
biar bisa kutafsir sendiri kemana angin mengalir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline