Lihat ke Halaman Asli

Batinku Menunggu di Ruang Sesakmu

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dua lembar sajak itupun kau belah
yang hitam adalah kumpulan keluh dan peluh
yang putih kesungguhan yang tak pernah terbukti
dulu kau perebutkan, tapi kau singkiri
dengan segala perih, sakit berapi-api
lalu kuhadapi, kini berubah jadi tahi

dua lembar daun kering
terbang di luar pagarmu
kutangkap isi pesanmu
lalu dipertemukan di ujung waktu
keraguanmu itu adalah aku

dua doa kupotong-potong
engkau memberi salam, lalu menghilang
berimpit beku, itu selebihnya adakah semu
tinggal sesak membiarkan batinku menunggu
di relung cinta yang tak pernah kau tunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline