Lihat ke Halaman Asli

Misteri Gigi Mbah Kyai Sadli

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak ada takjil sore ini
pintu surau tak dibuka sejak dhuhur
mbah sadli sakit, kata emak, prei ngajinya
sakit mbah kyai, kata emak, belek di mata
fatkah, kasroh,  harokat, tajwid jadi klilip masuk di mata

seperti makam jika sore ini surau tak berorang
anak-anak yang setia ikut takjil, paling terus ke sungai
cari kepiting dan ikan-ikan kecilsebangsa wader
mereka lalu buat api, buka puasa lauknya ikan-ikan
yang dibakar api, nitip juga singkong yang ditanam
di penggalan pinggir kali.

rasa hormat dan cinta orang-orang kampung
pada mbah kyai sadli sudah tak terbilang, tak terbeli
banyak yang kehilangan kangen, tak hanya anak-anak
manakala mbah kyai sakit begini

anak-anak suka sama simbah, karena mbah sadli bisa lucu
tapi sebaliknya bisa marah sekali, kalau ngajinya hanya dibatin di dalam
tembolok, mbah kyai suka santrinya keras tatkala melafalkan ayat

anak-anak juga kangen dengan gigi mbah kyai yang tinggal tiga di
rahang depan, konon katanya gigi yang satu untuk melafalkan fatehah.
satunya untuk mengunyah rempeyek, yang satunya masih misterius
hanya dia yang tahu, konon orang baru akan diberitahu saat simbah ini mau
sakaratul, sesaat itu ia akan membuangnya ke langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline