Lihat ke Halaman Asli

Sajak Sepotong Tempe Garit

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tempe garit telah menjadi kebanggaan keluarga
yang tidak pernah akan tergantikan
menu kebangsaan yang selalu hadir di meja makan
sejak pertama aku belajar membaca aksara
hingga sekarang aku belajar membaca jaman

pun setiap kali makan sahur, menu ini selalu
disandingkan dengan berbagai koleganya
telur dadar, atau ikan keranjang

ia tak pernah protes, dan juga tak pernah
merasa tersanjung, mengapa dari jaman ke jaman
kehadirannya selalu dinantikan

bahkan ia berterima kasih pada Rustono
pemuda sederhana yang membawanya ke Jepang
dengan penuh kebanggaan ia pun bersanding
dengan sukiyaki dan tempura hana

tapi mengapa masih ada saja yang mengklaim dirinya?
meski dia menjadi warga kosmopolitan global
tapi jiwa nasionalismenya tetap berkobar
"bahwa nenek moyang dan roh-ku adalah indonesia"

dia teramat paham jika ibu kandungnya adalah kedelai
yang belakangan ini sedang galau dan lebai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline