Lihat ke Halaman Asli

Kukuh Budhi Dharma

Kumpulan perjalan dari titik awal.

Batasan Bahagia Manusia

Diperbarui: 13 Maret 2020   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com


Caya kulitnya memang tidak muda lagi, ia tak pernah mengeluh meskipun banyak orang baik di sampingnya. Ia memang tak mengeyam bangku sekolah, namun yang ia tahu seseorang meski berjuang keras, untuk memenuhi kebutuhan.

Setelah sehari puas bekerja, ia pulang kerumah. Menikmati hidupan bersama keluarga, berbagi senyuman kebahagiaan. Ia rasa, tidak perlu berbagi lara pada keluarga.

Selalu ada rasa syukur, dengan hasil yang berkecukupan.

Meskipun demikian, ia hanyalah manusia biasa. Memiliki ceritanya sendiri, memilih untuk berbagai atau disimpan.

Ia tahu sebagai manusia punya banyak batasan sendiri.

Setiap malam ia terbangun mengadu pada Tuhan. Bercerita atas keluh kesah dengan
pasrah pada-Nya.

_"Tuhan kupasrahkan hidupku padaMu, mengabdi di jalan ini. Aku tidak pernah mengeluh di hadapan makhluk lain, atas hidup ini. Sebab aku yakin hidup semua makhluk telah ada dalam jaminanMu. Aku tidak ingin ragu atasmu, sebab ragu sama saja dengan menghinaMu"._




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline