Pergilah kau menggapai mimpimu
Melewati terjal kehidupan, tak menentu
Tanda basah air suci tidak lekas berhenti, meski tau akan kedatanganmu.
Ribuan lubang di tengah perjalanan, membuatmu kesakitan
Rasa sakit yang bertubi, membuat sendi seolah patah, dan tersambung lagi.
Jangan harap dunia menyambutmu dengan manis, dalam perjalan.
Alih-alih menyugungkan, hal besar meskipun nyawa sebagai taruhan.
Gelap gulita, tanpa kawan, dan tanpa pengetahuan.
Lengkap sudah, perjalanamu itu.
Menyajikan jalan sesat, ketika terus melaju, meskipun punya tujuan, tertentu.