Lihat ke Halaman Asli

Perempuan yang Menangis di Tikungan Jalan

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

namaku salma,
pastilah engkau sangat mengenalku, ketika ribuan orang merajamku karena zinah
tapi engkau datang dengan belas kasihmu
benarkah cinta mampu mengubah dendam?

: puluhan laki-laki telah kusambangi

lihatlah seorang  imam agung yang berkoar tentang moral namun matanya membulat menatap payudara montokku
saksikan pejabat negara yang tak malu menyibak selangkanganku sambil berteriak anti perzinahan dan pro kerakyatan
amati jenderal besar yang senantiasa berteriak lantang revolusi dan sesudahnya tergolek lemas di atas tubuh telanjangku

namaku salma,
pastilah engkau sangat mengenalku, ketika ribuan orang menyiksamu karena dengki
dan aku hanya bisa menangis di tikungan jalan
benarkah kesedihan mampu meredakan kesakitanmu?

: puluhan laki-laki telah kusambangi

tataplah tubuh kurusmu memanggul palang berat di bahu
amati punggawa-punggawa rakyat yang tak mau ambil peduli
saksikan orang-orang yang memukulimu sepanjang dolorosa

namaku salma,
pastilah engkau sangat mengenalku, ketika suaramu berbisik penuh kasih
”jangan pernah menangisiku, perempuan.”
benarkah kasih mampu menghentikan tangisan?

2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline