Lihat ke Halaman Asli

Koruptor Tidak Akan Mendengarkan Kritikan, Uang Haram Akan Membentuk Hati Mereka Keras

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia oh dunia, semua orang terpesona dengan keindahan dunia, begitu indah  untuk di miliki, mungkin itu pemikiran perakus-perakus (pencuri negara ini), zone atau era korupsi lebih berdampak luas di banding era penjajahan belanda atau jepang.

begitupun perlawanan baik dari bentuk media maupun yang langsung menantang demo, terdapat dimana-mana, dan itu saya pikir tidak akan berhasil, kenapa??korupsi adalah pencuri, bagaimanapun itu adlah barang atau uang haram, dan setiap titik makanan yang dikonsumsi dari barang haram itu akan menjadikan hati itu keras membatu, dan tidak akan mendengarkan kritikan2 ataupun demo dimana-mana.

"Janganlah kamu sekalian makan barang yang haram. Karena makan selain barang yang halal itu menjadikan hati keras membatu, tidak mau menerima nasehat-nasehat baik"

Kita bayangkan apabila dalam kehidupan sehari-harinya mereka memakan barang hasil korupsi itu, maka wajar saja jika semua koruptor tidak akan mendengar, dan malah akan merasa dirinya benar.

sungguh mengerikan negri ini, padaha kita tahu, kita adalah sang juara, juara yang menjadikan kita lahir kedunia ini, kita merupakan pilihan sperma yang lari sangat cepat menuju goalnya, dari ribuan sel yang lari, tapi kenapa sang juara ini tidak mau menjadikan dirinya juara dalam menjalani lakon kehidupan dengan benar dan bernurani.

Dan langkah selanjutnya yang harus menjadikann sistem kita ini bersih adalah memberikan efek jera, karena semua kritikan tidak akan didengar oleh hati keras, untuk itu perlu dicairkan dengan peluru tembakan mati atau racun nyamuk, itu efek jera yang tepat untuk para koruptor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline