Lihat ke Halaman Asli

Suara Investasi Jangka Panjang

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Kamu harus masuk jurusan kedokteran!!"

"Kenapa nilai mat kamu cuma segini?"

"Gak Bisa!! kamu pokoknya hari ini harus les!!"

Begitu banyak suara-suara menuntut disekitar kami, anak-anak.

Anak-anak adalah harapan orang tua, sebuah investasi jangka panjang yang harus disayang sepenuh hati sekaligus dapat dibanggakan pada masa yang akan datang. Bagaimana cara memperlakukan investasi itu akan sangat berpengaruh kepada hasil yang akan dihasilkan.

Banyak buku, opini, cara, bahkan tutorial di youtube bagaimana cara membesarkan anak. Mulai dari hal sepele seperti memandikan, resep sehat untuk anak, pola makan, dan lain-lain.

Tapi bagaimana dengan suara investasi tersebut?

Mengingat anak-anak bukanlah saham ataupun obligasi yang akan mendapatkan hasil memuaskan seperti yang tertulis dikertas jika kita berspekulasi dengan tepat. Anak-anak adalah manusia yang ingin didengar apa pendapatnya. Banyak orang tua yang mengambil keputusan tanpa persetujuan anaknya atau tanpa diskusi terlebih dahulu dengan anggapan bahwa itu penting untuk pertumbuhan anaknya dan masa depan mereka nanti.  Tunggu dulu, itu penting untuk anaknya atau penting demi gengsi orang tua?

Budaya kita, dimana para orang tua dan anak hanya menggunakan komunikasi satu arah semenjak anak itu kecil sampai remaja. Baik-baik saja jika anak itu masih kecil dan belum bisa mengambil sebuah keputusan, tapi bagaimana jika anak itu menjelang dewasa? Rata-rata ketika beranjak remaja, mereka sudah memiliki aspirasi sendiri minimal sebuah pendapat, yang terkadang inilah yang menjadi inti masalah ketidak sepahaman antara orang tua dan anak remaja mereka.

Banyak orang tua yang kurang bisa mendengarkan anak mereka karena mereka menganggap mereka memiliki lebih banyak pengalaman dalam menjalani kehidupan dewasa. Tapi tuntutan jaman berubah, dunia semakin berkembang dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, cara pandang duniapun sudah berubah.

Cara pandang inilah yang sekarang menjadi cara pandang remaja pada umumnya. Memang kami tidak bisa memungkiri bahwa cara pandang macam ini tidak semuanya bagus. Tapi, apakah cara pandang orang tua itu pasti yang terbaik?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline